Sabtu, 25 April 2009

Part one: antara tokoh Laisa(bidadari-bidadari syurga)&tokoh anna(ketika cinta bertasbih)

hmmmmm....
Akhirnya saya posting juga tulisan ini,yang sebelumnya sempat diskusi dengan beberapa orang teman untuk membahas tentang tokoh laisa dan anna seperti judul di atas.Jangan-jangan saya sudah menyukai ''pekerjaan'' ini,yang tidak lain mengamati dan ''menilai'' sosok orang yang menurut saya menarik,heuheu padahal siapa seh gue:D (dengan memohon perlindungan dari Allah yang menguasi hati,semoga ''penilaian''yang saya lakukan tidak ada muatan negatif semata,melainkan saya bisa mengambil pelajaran,meniru yang baiknya dan menghindari yang jeleknya,Ya lagi-lagi orang di luar diri saya tidak akan tahu,lautan masih bisa diselami,tapi hati manusia siapa yang tau.Jadi,tujuan yang jelas dari saya melakukan sebuah ''penilaian'' hanya saya&Allah yang tau)

Kembali ke pembahasan awal,intinya setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda tentang hasil penilaian saya&hasil diskusi dengan beberapa orang teman.Namun,disini saya akan mencoba membahasnya sedikit.Ingat!! ini hanya menurut penilaian saya pribadi loh,seorang manusia biasa bak debu di gurun pasir(hiperbolis euy)jadi ga perlu protes,yang protes pokoknya di gantung,hehe kidding,ga dink saya orangnya cukup welcome koq dengan kritikan.Mungkin,yang sudah membaca ke dua judul novel ''Bidadari-bidadari syurga&ketika cinta bertasabih''akan punya gambaran yang jelas tentang siapakah laisa&anna lengkap dengan perjalanan hidup mereka,yang seperti kita tau tokoh anna adalah fiktif belaka jika ada kesamaan itu adalah unsur yang tidak disengaja,sedang tokoh laisa itu based on true story.Dan yang belum baca salah satu novel tadi atau bahkan kedua-duanya,disini saya tidak akan membahas tuntas tentang siapa mereka(lagian kenapa juga belum baca,hari gini ketinggalan cape deh,hihi.oops canda doank)pokoknya yang belum baca silahkan beli bukunya atau minjem ke temen atau cari sinopsisnya sama mbah google,kalau saya tidak salah banyak yang membahas ke dua novel ini koq atau yang lebih praktisnya walau kepuasan konsumen bukan prioritas kami :D,anda cukup duduk manis dan menyimak dengan baik,resapi dalam-dalam pesan yang terkandung dalam tulisan ini,ok??:)

Well,kita mulai dari tokoh laisa.Siapakah laisa itu??Saya acungi 2 jempol untuk tokoh laisa ini,great banget deh,dan pokoknya subhanallah pisan.Ketika melihat sosok laisa,saya seperti terbawa pada kisah-kisah teladan para sohabiyah dengan segala kesabaran,ketabahan,keimanan,dan keyakinannya pada Allah(dan inget,bukan sekedar teori kawan,tapi prakteknya hebat deh tidak perlu di ragukan).Laisa adalah seorang gadis kampung ditengah hutan nun jauh di balik gunung dusun terkurung.Sunyi dan pasti senyap dengan segala keterbatasan fasilitas(pokoknya jangan di bayangin laisa punya blog deh :D).Seorang gadis lugu yang terpaksa berhenti sekolah karena keterbatasan ekonomi.Tidak hanya itu,laisa harus bekerja keras di kebun bersama ibunya guna membiayayi ke 2 adiknya bersekolah.Tak ada satu katapun keluhan yang dia utarakan pada ibu dan adik-adiknya,tak ada isakan tangis dan air mata yang mengalir kecuali yang dia sembunyikan.Dengan segala keterbatasan fisik yang dia miliki,sebuah keterbatasan dalam ukuran kacamata manusia,namun begitu sempurna di hadapan RabbNya.Secara teori,laisa tidak pernah belajar arti ikhlas,arti sabar,dan keimanan yang sempurna.Jangan dibayangkan laisa seorang akhwat yang rutin mengaji dengan segala aktivitas dan jam terbang yang tinggi,ikut kajian,seminar-seminar.Pokoknya laisa tidak pernah mengikuti itu semua,bahkan laisa tidak berjilbab(perlu di garis bawahi,jangan jadikan ini sebagai alasan untuk tidak berjilbab,''toh orang yang berjilbab rapi juga masih diragui isi hatinya,dan tidak slamanya orang yang ga pake jilbab juga identik dengan hal jelek''sekali lagi jangan jadikan ini sebagai pembenaran,karena perintah berjilbab sudah di jelaskan dalam Alquran).bisa jadi laisa ga pake jilbab karena ketidaktahuannya.
(duuuh,jadi teringat diri ini yang merasa sudah baik dengan segala ''label'' yang orang-orang katakan,merasa benar dan yang lain salah,dengan segala kegiatan yang di ikuti yang sekedar memperkaya teori namun miskin aplikasi,hisk).Laisa bersabar dengan segala keterbatasan yang Allah ujikan padaNya,bisa saya katakan hari-hari yang dilaluinya begitu sulit.Namun,dia tidak mengeluh,dia tidak pernah menyerah,dia yakin dengan janji-janji Allah bagi orang yang bersabar,sabar dengan segala kesulitan dan ketakutan.
Sekarang pertanyaannya adalah,apakah laisa menyerah dengan keadaannya??tidak,laisa tidak menyerah.Walau dia putus sekolah dan mimpi-mimpi yang dia rajut sebelumnya tak kan pernah sampai.Namun,berkat kegigihan dan kesabarannya dia berhasil mengantarkan adik-adiknya sampai lulus kuliah dan menjadi orang yang sukses.
Sampai akhirnya,Allah sudah sangat rindu bertemu dengan laisa.Laisa meninggal akibat penyakit yang dideritanya yang selama ini dia rahasiakan.Laisa meninggal dalam keadaan belum menikah karena tidak ada satu laki-laki pun yang mendekatinya,karena lagi-lagi laisa tidak memenuhi standar kacamata manusia.Tapi,bukan,bukan karena itu,Allah punya jawaban lain.Dan laisa adalah seorang bidadari-bidadari syurga yang begitu mulia.
Menjadi seorang bidadari syurga?? ''belajarlah'' pada sosok laisa.
Apakah mudah atau sulitkah menjadi bidadari syurga??
Mudah? ya,laisa dengan segala keterbatasannya mampu melaluinya.
Sulit?? Yaiyalah sulit:D,tidak semua orang bisa melaluinya ketika berada dalam posisi laisa.

Bagaimana dengan sosok anna dalam novel ketika cinta bertasbih??nantikan episode berikutnya^o^

Jumat, 24 April 2009

Sedikit tentang sosiologi ^-^

Seperti kata om james henslin,yang menganalogikan belajar sosiologi itu seperti bermain jigsaw puzzle(gambar susun).Sedikit demi sedikin akan tersusun menjadi satu gambar yang indah.Sambil menyusun potongan-potongan kecil itu,cara pandang kita ikut berubah.Begitulah sosiologi! Banyak fenomena dan peristiwa di sekeliling kita yang menarik untuk diselidiki dan menantang kita untuk memahaminya sebagai satu kesatuan dinamika sosial.

Kapan sosiologi lahir??jawabanya,sejak manusia bertanya tentang masyarakat,terutama tentang perubahannya.Singkatnya ketika kita suka mengamati masyarakat,mencari tahu mengapa perilaku orang-orang bermacam-macam dan begitu unik,merasa penasaran mengapa manusia selalu bergaul dan berkelompok,secara tidak langsung kita sudah memasuki kawasan yang di pelajari dalam ilmu sosiologi.Tapi tunggu dulu,yang lebih di harapkan dari kita mempelajari sosiologi atau berlagak seperti sosiolog:D,tidak hanya pengamatan doank atau hapal semua teori dong,melainkan ada sebuah tugas mulia di depan mata(berlebihan mode: ON).Mudahnya kita sebut saja sebuah pengaplikasian atau ada perwujudan nyata yang bisa kita hasilkan setelah kita mengamati sejenis kelompok atau masyarakat tertentu.Misalnya saja ketika kita mengamati pola tingkah laku masyarakat papua pedalaman yang katanya takut air jadinya jarang mandi,terus melumuri badannya dengan minyak babi biar ga digigit serangga,tidak memakai baju dengan layak,dan segala keanehan lain yang terkesan primitiv.Yang di inginkan oleh ''sosiologi'' bukan saja mengamati lalu tugas selesai,tetapi bagaimana setelah kita mengamati kelompok masyarakat tadi
kemudian kita mendapatkan sebuah kesimpulan dan dari kesimpulan tadi kita susun rencana atau mengambil sebuah tindakan apa yang sebenernya mereka perlukan.Saya yakin mereka sebenernya tidak nyaman(sok tau dikit:D)terus tidak mengenakan baju dengan layak(dan patut di pertanyakan,orang yang mengaku dirinya sudah modern yang hidup d perkotaan jauh dari hutan berlomba-lomba untuk meminimkan bajunya bahkan layak dikatakan tidak memakai baju,naudzubillah.berarti ga jauh beda dong sama monyet cucunya darwin?! Harusnya semakin modern semakin tertutup^o^),jarang mandi,dll.Seperti kita,mereka juga ingin merasakan memakai baju dengan layak karena pada fitrahnya manusia itu sebenarnya malu menampakan auratnya,memiliki badan yang sehat dan bersih
karena setiap hari mandi dengan sabun yang kaya aneka aroma wangi buah dan bunga yang segar,mendaptkan pelajaran guna menambah ilmu pengetahuan dan wawasan,beribadah dengan benar(kembali lagi pada tugas dakwah^-^,agar semua umat manusia merasakan indahnya islam).
Dan sungguh jahat,jika kita hanya mengamati saja,lantas membiarkan dengan dalih biarkan saja mereka begitu toh mereka nyaman dengan keadaan dan lingkungan asalnya,mereka adalah aset budaya yang harus kita lestarikan(emangnya monyet:D),mereka kan cuma objek penelitian,ribet amat ngurusin manusia purba(heuheu kidding),dan beberapa alasan lainnya.
Jadi,lebih dalam yang sosiologi inginkan(versinya juang:))adalah mempelajari,mengamati,membuat kesimpulan,dan mengambil tindakan^-^.
Mudah bukan??(mudah kalau ngomong doang:D)


No action talk only.
OK,start small!!

Rabu, 22 April 2009

Tidak cepat menyimpulkan dengan penilaian negatif :)

menggunakan kata ''tidak'' dan ''jangan'' tidak akan mempengaruhi atau mengubah makna yang ingin di sampaikan.(semoga)
Sedang belajar untuk tidak menggunakan kata-kata negasi semisal kata jangan:)

Banyak alasan dan cara untuk kita tidak menyimpulkan sesuatu,seseorang,dan kondisi dengan terlalu cepat atau bahkan dengan penilaian yang negatif.
Bukan berarti slalu berbaik sangka tapi perlu juga waspada.
''lho koq orang itu susah di hubungi ya??''
'' mengapa ya dia slalu marah dan menunjukan sikap tidak baik pada saya??''
''mengapa saya tidak dapat perhatian walau dari orang-orang terdekat saya??''
Pertanyaan di atas merupakan beberapa contoh pertanyaan yang slalu kita jawab dengan penilaian dan kesimpulan yang terlalu cepat dan slalu negatif.dan mungkin banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang kita temui sehari-hari dengan jawaban''sekedar''menduga-duga saja.
Sebaiknya,kita mencari jawaban atas pertanyan yang kadang menggelitik hati bahkan mengotori hati dan pikiran karna asumsi kita yang seringnya negatif.Misal kita bertanya langsung untuk mendapatkan kejelasan yang pasti,tentu saja jika permasalahan yang kita hadapi berhubungan dengan orang.Sedang,hal nya dengan kondisi atau kejadian yang kita alami,mungkin kita akan ''sulit'' untuk menanyakan langsung.Namun,di butuhkan kelapangan dada dan keikhlasan kita sendiri untuk menerima.Yakin dengan apa yang terjadi menimpa kita itu tidak akan lepas dari pengawasan Allah.Tidak bisa kita elakan,sebagai seorang manusia yang tidak slamanya benar dan tidak juga slamanya salah.Ketika Allah menimpakan pada kita sebuah masalah yang sulit atau sesuatu yang kita tidak suka
spontan kita mendramatisir semua yang terjadi,menganggap diri merasa orang yang slalu sial,merasa Allah sudah tidak menyayangi kita lagi,dan menganggap masalah yang kita alami terlalu berat dan tidak ada penyelesaiannya.Padahal jika kita sedikit bersabar,menenangkan hati dan pikiran,dan berbaik sangka pada Allah,akhirnya kita akan mudah menarik kesimpulan dan penilaian yang positif.
Bukankah ulat yang kebanyakan orang melihatnya jijik akan berubah menjadi kupu-kupu yang indah?!
Sesuatu akan indah jika tepat pada waktunya bukan?:)
Mustahil seorang bayi yang baru lahir,tiba-tiba dia bisa langsung berjalan?!(kecuali dengan izin Allah).
Bila perlu kita menggunakan ''kacamata'' agar kita hanya melihat sesuatu yang baik dari orang lain:)
Mengertikan orang lain terlebih dahulu sebelum ingin dimengerti,akan jauh lebih indah sepertinya:)
Allah membuat langit berwarna biru agar terkesan indah,damai,ceria dan bersahaja.
Lalu mengapa kita membuat langit yang berwarna hitam dalam diri??:)

*Persembahan untuk seseorang yang terus menjadi dirinya sendiri dan menjadi dirinya yang baru:)

Tulislah mimpi-mimpimu dengan pensil dan berikanlah penghapusnya pada Allah

biarkan Allah menghapus apa-apa yang menurutNya bukan yang terbaik untuk kita....
bukankah Kita juga selalu menghapus jika ada tulisan yang salah???...
Menulislah sebanyak-banyaknya lalu serahkanlah dan biarkan Allah yang menghapusnya..
Mengapa tak jua aku mendapatkan apa yang aku inginkan??
Al baqarah: 216
''diwajibkan atas kamu berperang,padahal itu tidak menyenangkan bagimu,tetapi boleh jadi kamu menyenangi sesuatu,padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu.Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui''